Tes Keterampilan Cabang Olahraga
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada kehidupan manusia pasti akan dihadapkan dengan beberapa
masalah yang ada, sangat kompleks sekali masalah demi masalah yang muncul.
Dengan segenap kemampuan yang dimiliki manusia, manusia akan selalu berusaha
untuk menyelesaikan semua masalah-masalah itu. Tetapi terkadang seseorang akan
lupa terhadap apa yang terjadi pada dirinya sendiri, lebih-lebih pada masalah
fisik, yaitu tentang kesegaran jasmani. Banyak dari mereka yang sibuk, akan
lupa terhadap kesehatan dan kestabilan kesegaran jasmaninya.
Kesegaran jasmani seseorang adalah kemampuan tubuh seseorang
untuk melakukan tugas pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang
berarti, untuk dapat mencapai kondisi kesegaran jasmani yang prima seseorang
perlu melakukan latihan fisik yang melibatkan beberapa komponen kesegaran
jasmani dengan metode latihan yang benar.
Semakin tinggi tingkat kesegaran jasmani seseorang, semakin
besar kemampuan fisiknya dan produktifitas kerjanya, khususnya dalam bidang
olahraga. Bagi guru pendidikan jasmani ataupun pelatih, sangat penting
mengadakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kesegaran jasmani siswa atau
atlet untuk mengembangkan prestasi. Selain itu para Guru atu Pelatih akan
membutuhkan sesuatu yang dinamakan dengan evaluasi. Yang bertujuan untuk
mengoreksi dan mengetahui seberapa tingkat dan perkembangan setelah melakukan
beberapa tahap latihan. Sebagai Pelatih dan Guru olahraga, yang bertanggung
jawab atas prestasi anak asuhannya. Perlu melengkapi dirinya dengan pengetahuan
tentang cara-cara mengukur dan menilai status kondisi fisik tersebut. Dan
status kondisi fisik seseorang hanya mungkin diketahui dengan pengukuran dan
penilaian yang berbentuk beberapa tes kemampuan.
Cara evaluasi yang tepat yang harus dilakukan yaitu dengan cara Tes dan Pengukuran terhadap atlet ataupun siswa. Tes dan pengukuran dapat dilakukan dengan beberapa cara dan tahap yang mempunyai manfaat dan tujan dilakukannya tes tersebut. Dan tes tersebut dibagi menjadi bebrapa komponen kondisi fisik serta beberapa jenis tes yan sudah dikelompokan.
Cara evaluasi yang tepat yang harus dilakukan yaitu dengan cara Tes dan Pengukuran terhadap atlet ataupun siswa. Tes dan pengukuran dapat dilakukan dengan beberapa cara dan tahap yang mempunyai manfaat dan tujan dilakukannya tes tersebut. Dan tes tersebut dibagi menjadi bebrapa komponen kondisi fisik serta beberapa jenis tes yan sudah dikelompokan.
Dengan melakukan tes dan pengukuran ini kita dapat mengambil
beberapa manfaat, diantaranya kita dapat mengevaluasi tahap latihan yang telah
dilakukan, dengan hal itu kita dapat mengetahui seberapa perkembangan kondisi
fisik seseorang, selain kita bisa mengembangkan prestasi atlet, kita juga bisa
menjadikan ini sebagai bahan perbaikan dalam pemebelajaran atau pelatihan.
BAB II LANDASAN TEORI
A.
Pengertian
Tes Keterampilan Cabang Olahraga
Tes
keterampilan cabang olahraga, bertujuan untuk mengukur keterampilan siswa dala
suatu cabang olahraga. Tes ini akan mengungkapkan penguasaan keterampilan
teknik dasar dala cabang olahraga. Beberapa tes keterampilan ini akan
mengungkapkan keterampilan siswa dalam suatu cabang olahraga. Hasilnya
bermanfaat untuk membuat klasifikasi, dan mengetahui kemajuan hasil belajar dan
siswa.
Pengelompokkan
siswa berdasarkan kemampuannya, sehingga menjadi homogeny. Bermanfaat untuk
penyelenggaraan proses belajar mengajar yang efekrif dan efisien. Para siswa
berpontesi mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan prestasi. Bila keadaan
kelompok tersebut heterogen, maka proses pembelajaran kurang efektif, dan
perkembangan siswa berprestasi akan terhambat. Bahkan akan timbul perasaan
jenuh, sebab siswa merasa tidak ada tantangan atau sesuatu yang baru baginya.
B. Beberapa tes keterampilan cabang
Olahraga
1. Tes keterampilan Tenis Meja
Tes
ini dimaksudkan untuk mengukur kecakapan bermain tenis meja pada tingkat
kecakapan bermainnya sedang. Tes inii berlaku untuk semua jenis kelamin.
a.
Tes
back board
Alat
:
Ø Sebuah
stopwatch
Ø 5
buah bola tenis meja
Ø Sebuah
bat
Ø Meja
tenis meja
Ø Sebuah
kotak karton berukuran 10 x 5 x 3 cm yang dapat ditempelkan dengan pines pada
sudut samping kiri belakang meja.
Ø Dinding/tiang
untuk sandaran bagian meja tenis didirikan tegak lurus pada bagian meja yang
horizontal
Ø Pita
kertas lembar 2 cm yang direkatnya pada bagian meja yang didirakan tegak lurus,
sejajar dengan bagian meja yang horizontal dan berjarak 15 cm dari permukaan
meja.
Ø Boring
dan alat tulis untuk mencatat hasil tes
Pelaksanaannya
:
Testee
berdiri dibelakang/lanjutnya bagian meja yang mendatar, dengan sebuah bat dan
bola ditangan. Pada aba-aba “ya” testee menjatuhkan bola diatas meja dan
kemudian memukul bola tersebut ke bahagian meja yang didirikan tegak lurus
terhadap bagian meja yang horizontal. Setelah bola menyentuh meja datar testee
berusaha memantulkan bola ke papan tengah itu di atas pita sebanyak-banyaknya
dalam waktu 30 detik. Bila testee tidak dapat menguasai bola, ia dapat
mengambil bola yang tersedia di kotak dan seperti prosedur awal, ia menjatuhkan
bola di meja dan berusaha memukul bola sebanyak-banyaknya dalam waktu yang
tersedia. Seorang pembantu mengambil bola yang tidak dikuasai testee dan memasukkannya
kembali dalam kotak.
o
Bola divoli
o
Testee bertelekan dengan tangannya yang
bebas pada waktu memukul bola.
o
Bola mengenai bagian meja yang tegak,
dibawah garis
o
Testee melakukan pukulan servis pada
waktu mulai tes
o
Testee memukul bola setelah bola memantul
lebih dari satu kali pada meja yang datar
o
Testee memukul bola lebih dari satu kali
dengan kaki bertumpu di samping meja.
o
Testee di hitung jumlah pukulan yang sah
30 detik dan di berikan 3 kesempatan dan 10 detik istirahat setiap selesai
melakukan tes.
Cara
Menskor :
Skor
dari setiap jumlah pantulan yang sah selama 30 detik. Skor hasil tes adalah
jumlah pukulan terbanyak dari ketiga kesempatan.

b.
Tes
Servis
Tujuan
: untuk mengukur keterampilan servis
Alat
:
Ø Bola
pingpong 5 buah
Ø Bat
pingpong 2 buah
Ø Stopwatch
Ø Meja
pingpong
Ø Formulir
tes
Pelaksanaannya
:
§ Mula
mula testee berdiri di belakang meja, yang berlawanan dengan bagian meja yang
telah diberikan batas-batas daerah sasaran, sambal memegang bat dan bola.
Kemudian, taste melakukan servis yang diarahkan ke daerah sasaran yang telah
diberikan skor.
§ Testee
diberikan kesempatan melakukan servis sebanyak 10 kali. Servis yang sah adalah
sesuai dengan peraturan servis.

2. Tes Keterampilan BuluTangkis
a. Tes wall volley
Tujuan : Kemampuan Pukulan Clear Shot dan menentukan
keterampilan bermain
Alat
:
Ø Raket
dan shuttle cock
Ø Dinding
Ø Formulir
tes
Pelaksanaannya
:
§ Orang
coba berdiri di belakang garis start. Pada aba-aba “ya”, maka dengan servis
yang sah shuttle cock diarahkan ke tembok pada atau digaris net. Pada saat
tersebut pengetes menjalankan stopwatchnya.
§ Shuttle
cock yang memantul dari tembok dipukul ke tembok lagi sebanyak mungkin dalam
waktu 30 detik. Bila shuttle cock jatuh kelantai, maka orang coba harus
mengambilnya, dan mulai melakukan servis lagi dari belakang garis start.
Tiap-tiap orang akan coba melakukan 3 kali percobaan.
Cara
Menskor :
o
Tiap pukulan yang benar diberi nilai
satu. Nilai terakhir adalah jumlah dari pukulan yang benar dalam 3 kali
percobaan.
Keterangan
:
v Garis
net: selebar 2,54 cm pada tembok, berjarak 1,525 m di atas dan sejajar dengan
lantai
v Garis
start pada lantai sejajar dengan tembok serta berjarak 1,98 m
v Garis
batas, pada lantai berjarak 0,915 m dari tembok dan sejajar dengan garis start.

b.
Tes
Servis Pendek
Tujuan
: untuk mengukur kemampuan dan ketetapan penempatan servis dengan shuttle cock
di bawah.
Pelaksanaannya
:
Orang
coba berdiri pada bagian lapangan yang terletak sudut-menyudut dengan sasaran
yang dibuat untuk melakukan servis. Setelah aba-aba “ya”, orang coba melakukan
servis diarahkan ke sasaran dengan kesempatan sebanyak 20 kali servis. Shuttle
cock harus melintas di atas dan di bawah pita.
Cara
menskornya :
Shuttle
cock yang jatuh pada sasaran terdalam diberi nilai 5, kemudian 4,3,2 dan
shuttle cock yang jatuh di luar target, tetapi masih pada daerah servis diberi
nilai 1. Bila shuttle cock jatuh tepat pada garis, dianggap jatuh pada daerah
yang bernilai lebih tinggi.
Keterangan
:
Lapangan
bulutangkis yang digunakan hanya bagian sebelah dari kedua belah lapangan dengan
posisi diagonal. Orang coba berdiri digaris servis pendek (garis yang berjarak
1.98 dari jaring). Pada titik sudut lapangan dibuat garis-garis lengkung yang
berpusat pada titik sudutnya dengan jari-jari 22 inch(55cm), 30 inch (76 cm),
38 inch (97 cm), dan 46 inch (107 cm). Ukuran ini termasuk 2 inch (5,08 cm)
lebar tiap-tiap garis. Pita sepanjang jaring dengan lebar minimal 5 cm
direntangkan, dengan jarak ketinggian 0,5 m di atas jaring.

c.
Tes
Servis Panjang
Tujuan
: untuk mengukur ketetapan memukul shuttle cock kearah sasaran tertentu dengan
teknik pukulan servis panjang.
Pelaksanannya
:
Orang
coba berdiri di daerah yang terletak di sudut-menyudut dengan bagian lapangan
yang diberi sasaran. Kemudian, orang coba melakukan servis, diarahkan ke daerah
sasaran dan ia berusaha melewatkan shuttle cock di atas tali dengan teknik
servis yang sah. Tiap testee diberi kesempatan melakukan servis sebanyak 20
kali.
Keterangan
:
Untuk
servis panjang, daerah-daerah sasaran dibuat pada sudut belakang samping,
masing-masing dengan ukuran yang sama dengan sasaran untuk servis pendek,
dengan jari-jari 55,76,97 dan 107 cm. Pita sepanjang net dengan lebar 5 cm
direntangkan sejajar dengan net berjarak 14 feet (4,27 m) dari net, dengan
tinggi 8 feet (2,44 m) dari lantai.

d.
Clear
Test
Tujuan
: untuk mengukur kekuatan memukul shuttle cock
Pelaksanaannya
:
Orang
coba berdiri di daerah yang sudah disediakan. Seorang pembantu berdiri di
tengah-tengah lapangan yang bertarget sasaran, untuk memberikan servis. Sesudah
pembantu melakukan servis, dan dapat meningalkan lapangan serta orang yang
menerima langsung memukul shuttle cock sekuatnya dan harus lewat di atas tali.
Diberikan 20 kali kesempatan memukul
Pada
bagian lapangan yang bertali dibuat garis-garis batas sasaran yaitu :
Ø Disebelah
dalam dari garis batas servis belakang dibuat garis dengan jarak masing-masing
61 cm dan sejajar dengan servis belakang
Ø Disebelah
luar garis belakang batas servis dibuat garis berjarak 61 cm dan sejajar dengan
garis servis dari belakang batas servis.
Cara
menskornya :
Shuttle
cock yang dipukul dengan benar dan memenuhi syarat-syarat tes serta jatuh di
daerah sasaran yang bernilai dengan urutan dari luar ke dalam yaitu : 3,5,4,dan
2. Shuttle cock yang tidak masuk di sasaran tidak diberikan nilai. Shuttle cock
yang jatuh pada garis sasaran, dianggap masuk ke daerah sasaran yang bernilai
lebih tinggi. Nilai dari 20 kali percobaan tersebut, kemudian dijumlahkan.
Jumlah ini merupakan skor dari clear test seseorang.

3. Tes Keterampilan Softball
Tes ini diciptakan oleh Donnel untuk
mengukur keterampilan teknik dasar permainan softball tingkat perguruan
tinggi(mahasiswa/mahasiswi). Tes terdiri 6 butir sebagai berikut:
1.
SPEED THROW
Pelaksanaan Tes:
Ø
Subyek berdiri di
belakang garis sejauh 19.76 dari dinding
Ø
Skor adalah waktu yang
dimulai dari bola lepas dari tangan sampai kena tembok.
Ø
Peserta tes diberi
kesempatan 3 kali lemparan
Ø
Skor diambil waktu
lemparan yang terbaik

2.
Fielding Fly Ball
Pelaksanaan Tes:
Ø
Subyek memegang bola,
berdiri di belakang garis sejauh 1.82 m dari dinding
Ø
Melakukan
lempar-tangkap bola ke dinding, di atas garis batas setinggi 3.64 m
darilantai
Ø
Melakukan
lempar-tangkap selalu dari belakang garis, tetapi bola bola ditangkap didepan garis
Ø
Skor merupakan jumlah
lemparan yang benar selama 30 detik. Setiap orang cobahanya diberi satu
kali kesempatan.

3.
Throw and Catch
Pelaksanaan Tes:
Ø
Seutas tali
direntangkan di atas garis start setinggi 2.43 m
Ø
Peserta tes
melemparkan bola sejauh mungkin melalui atas tali, kemudian berlari
danmenangkap bola tersebut di udara.
Ø
Skor merupakan jarak
dari garis start sampai kepada tumit kaki depan.
Ø
Tiap peserta tes
diberi kesempatan 3 kali, diambil jarak yang terjauh.4.

4.
Repeated Throw
Ø
Peserta tes memegang
bola, berdiri di belakang garis 4.56 m dari dinding
Ø
Peserta tes melakukan
lempar tangkap bola ke dinding dengan sasaran di atas garissetinggi 2.28 m dari
lantai
Ø
Peserta tes hanya
diberi satu kali kesempatan
Ø
Skor merupakan jumlah
lemparan yang benar selama 30 detik.

5.
Fungo Batting
Pelaksanaan Tes:
Ø
Peserta tes berdiri
dalam better box, memegang bat dan bola.
Ø
Melambungkan dan
memukul bola ke arah out field, 10 kali pukulan
Ø
Skor merupakan jumlah
dari 10 pukulan tersebut.Cara Menskor. Bola yang jatuh di daerah :
Ø
Out field mendapat
skor 5
Ø
In field mendapat skor
3
Ø
Foul Ball mendapat
skor 16.

6.
Overhand Accuracy Throw
Pelaksanaan Tes:
Ø
Peserta Tes Berdiri di
belakang garis sejauh 13.68 m dari target.
Ø
Melakukan lemparan
bola ke arah target di dinding
Ø
Skor merupakan jumlah
dari 10 kali lemparan
Ø
Target: Sebuah target
dibuat di dinding setinggi 99 cm dari titik tengah lingkaran kelantai. Target
terdiri dari 4 buah lingkaran, masing-masing lingkaran mempunyairadius 3 inchi,
11 inchi, 21 inchi, dan 33 inchi dengan urutan skor dari tiap lingkaran yaitu: 4, 3, 2, dan 1.

4. Tes Keterampilan Sepakbola
Tes
ini mengukur keterampilan teknik dasar bermain sepak bola, yang mencakup
beberapa butir tes yaitu :
a.
Tes
sepak dan Tahan Bola (Passing dan Stopping)
Tujuan
: Mengukur keterampilan menyepak dan menahan bola.
Alat
:
Ø Bola
2 buah
Ø Stop
Watch
Ø Bangku
Swedia 4 buah (papan ukuran 3m X 60 Cm sebanyak 2 buah)
Ø Kapur
Pelaksanaannya:
§ Testeer
berdiri dibelakang garis tembak yang berjarak 4 meter dari sasaran/papan dengan
posisi kaki kanan atau kiri siap menembak sesuai dengan kebiasaan pemain.
§ Pada
aba-aba “ya”, testee mulai menyempak bola ke sasaran, pantulannya di tahan
kembali dengan kaki di belakang garis tembak. Selanjutnya dengan kaki yang
berbeda bola disepak kea rah berlawanan dengan sepakan pertama.
§ Lakukan
tugas ini secara bergantian antara kaki kiri dan kanan selama 30 detik.
§ Apabila
bola keluar dari daerah sepak, maka testee menggunakan bola cadangan yang telah
disediakan.
§ Gerakan
yang gagal apabila, bola ditahan/disepak didepan garis sepak pada setiap kali
tugas menyepak, dan bola ditahan serta disepak hanya dengan satu kaki saja.
Cara
Menskor :
Jumlah
menyepak dan menahan bola secara sah, selama 30 detik. Hitungan 1, diperoleh
dari satu kali kegiatan menendang dan menahan bola.

b.
Tes
memainkan bola dengan kepala (Heading)
Tujuan
: mengukur keterampilan menyundul dan mengontrol bola dengan kepala
Alat :
Ø Bola
Ø Stopwatch
Pelaksanaannya
:
§ Pada
aba-aba “siap”, testee berdiri bebas dengan bola berada dalam penguasaan
tangannya
§ Pada
aba-aba “ya”, testee melempar bola ke atas kepalanya dan kemudian memainkan
bola tersebut dengan bagian dahi.
§ Lakukan
tugas gerak ini ditempat selama 30 detik
§ Apabila
bola tersebut jatuh, maka taste mengambil bola itu dan memainkannya kembali di
tempat bola tersebut diambil.
§ Gerakan
yang dinyatakan gagal yaitu: testee memainkan bola tidak dengan dahi dan testee
melakukannya berpindah-pindah tempat.
Menskornya:
Skor
adalah jumlah bola yang dimainkan dengan dahi yang sah selama 30 detik

c.
Tes
Menggiring Bola (Dribbling)
Tujuan
: mengukur keterampilan menggiring bola dengan kaki disertai cepat perubahan
arah.
Alat :
Ø Bola
Ø Stopwatch
Ø 6
buah rintangan (tongkat/lembing)
Ø Tiang
bendera
Ø Kapur
Pelaksanaannya
:
§ Pada
aba-aba “siap” testee berdiri dibelakang garis start dengan bola dalam
penguasaan kaki
§ Pada
aba-aba “ya”, testee mulai menggiring bola ke arah kiri melewati rintangan
pertama dan berikutnya menuju rintangan berikutnya sesuai dengan arah panah
yang telah ditetapkan sampai ia melewati garis finish
§ Bila
salah arah dalam menggiring bola, ia harus memperbaikinya tanpa menggunakan
anggota badan selain kaki ditempat kesalahan terjadi dan selama itu pula
stopwatch tetap berjalan.
§ Bola
digiring oleh kaki kanan dan kaki kiri secara bergantian, atau paling tidak
salah satu kaki pernah menyentuh bola satu kali sentuhan.
§ Gerak
tersebut dinyatakan salah bila, testee menggiring bola hanya dengan menggunakan
satu kaki saja, testee menggiring bola tidak sesuai dengan arah panah, dan
testee menggunakan anggota badan lainnya selain kaki.
Menskornya
:
Waktu
yang ditempuh oleh testee dari mulai aba-aba “ya” sampai ia melewati garis
finish. Waktu dicatat sampai persepuluh detik.

d.
Tes
menembak/menendang bola ke sasaran (Shooting)
Tujuan
: mengukur keterampilan menembak bola yang cepat dan tepat kea rah sasaran
gantung
Alat :
Ø Bola
Ø Stopwatch
Ø Gawang
Ø Nomor-nomor
Ø Tali
Pelaksanaannya
:
§ Testee
berdiri dibelakang bola yang diletakkan pada sebuah titik berjarak 16,5 m di
depan gawang/sasaran
§ Tidak
ada aba-aba
§ Pada
saat kaki testee mulai menendang bola, maka stopwatch dijalankan dan
diberhentikan saat bola mengenai sasaran.
§ Testee
diberikan 3 x kesempatan
§ Gerakan
yang dinyatakan gagal, jika bola keluar dari sasaran, menempatkan bola tidak
pada jarak 16,5 m dari sasaran.
Cara
menskor:
v Jumlah
skor dan waktu yang ditempuh bola pada sasaran dalam 3 kali
v Bila
bola hasil tendangan mengenai tali atau garis pemisah skor pada sasaran, maka
diambil skor terbesar dari kedua sasaran tersebut.

5. Tes Keterampilan Sepak Takraw
a. Tes servis
Tujuan
: mengukur keterampilan servis
Alat
:
Ø Lapangan
bermain sepak takraw
Ø Beberapa
bola sepak takraw
Ø Net
Ø Tali
yang direntangkan setinggi 20 cm dari net
Ø Stopwatch
Ø Formulir
Ø Seorang
pelambung bola
Pelaksanaannya
:
§ Subjek
melakukan servis ke lapangan lawan yang telah diberikan skor
§ Setiap
subjek diberikan kesempatan melakukan servis sebanyak 5 kali.
Cara
menskornya :
o
Skor diambil dari skor yang terdapat di
daerah sasaran dimana bola jatuh dan waktu kecepatan bola jatuh ke daerah
sasaran
o
Bola melewati dibawah tali hasilnya
dikalikan dengan skor daerah dimana bola jatuh di petak lapangan
o
Stopwatch dijalankan pada waktu bola
tersentuh kaki dan dihentikan pada saat bola menyentuh lantai, waktunya
dicatat.
o
Jika bola jatuh tepat pada garis yang
membatasi dua petak sasaran maka skor yang dicatat adalah angka yang tertinggi
o
Bola yang terkena net ataupun ke luar
dari lapangan permainan tidak dinilai
o
Skor keseluruhan diperoleh dengan cara
menjumlahkan skor sasaran dengan skor waktu dari 5 kesempatan melakukan servis.

b.
Tes
Kontrol Bola (Ball Control)
Tujuan
: Mengukur keterampilan mengontrol bola
Alat
:
Ø Sebuah
bola taktaw
Ø Stopwatch
Ø Lapangan
yang rata
Pelaksanaan
tes :
§ Bola
dikontrol dengan menggunakan sepak sila (bagian depan kaki)/dengan kepala saja
§ Bola
yang jatuh ke tanah dapat dimainkan lagi, tapi penghitungan skor pada sepakan
kedua dihitung dari awal dan berlaku pada setiap kali setelah bola jatuh sampai
waktu yang tersedia habis
§ Kontrol
bola yang dihitung harus setinggi dada
§ Luas
lapangan kontol tidak dibatasi
§ Waktu
yang dibatasi selama 1 menit
Penilaian
:
o
Skor diambil dari jumlah kontrol bola
yang dapat dilakukan selama 1 menit
o
Setiap 3 kali sepakan dihitung dengan
nilai satu dan seterusnya
o
Sepakan yang tidak setinggi dada tidak
akan dihitung
o
Skor keseluruhan diperoleh dengan cara
menjumlahkan kesemua skor kontrol yang telah dibagi dengan 3.
c.
Tes
Operan (passing)
Tujuan
: mengukur keterampilan mengoper bola
Alat
:
Ø Beberapa
buah boa takraw
Ø Tali
direntangkan setinggi 250 cm dari lantai
Ø Net
Ø Lapangan
Pelaksanaan
tes :
§ Testee
berada dibatas garis serang yang telah ditetapkan
§ Seorang
pelambung bola dari daerah lawan, melambungkan bola kepada testee melewati net
§ Testee
mengontrol bola 1 kali dahulu, kemudian barulah melakukan operan dengan
menggunakan sepak sila
§ Operan
yang dilakukan harus melewati tali yang direntangkan dan bola jatuh dalam
daerah serang yang mempunyi nilai
§ Setiap
testee diberikan kesempatan melakukan 5 kali operan.
Cara
menskornya :
o
Skor diambil dari skor yang terdapat
dimana bola jatuh didaerah sasaran dengan syarat bola tesebut harus melewati
tali yang direntangkan
o
Operan bola yang tidak melewati tali dan
tidak jatuh di daerah serang dinilai 1, dengan syarat bola yang melambung
melebihi titik ketinggian tali dan jatuh mendekati garis serang
o
Operan yang melewati net tidak akan
dinilai.
o
Skor keseluruhan diperoleh dengan cara
menjumlahkan kesemua skor sasaran dari 5 kali melakukan operan.

d.
Tes
Smash
Tujuan
: Mengukur keterampilan smash
Alat
:
Ø Lapangan
takraw
Ø Bola
takraw
Ø Stopwatch
Pelaksanan
tes :
§ Testee
mengambil tempat di depan net siap melakukan smash
§ Bola
dilambunngkan ke arah testee berdasarkan ketinggian yang dikehendaki, biasanya
setinggi 3 m di udara dekat net
§ Testee
akan melompat dan melakukan smash melewati atas net ke lapangan lawan
§ Setiap
testee diberikan kesempatan melakukan 3 kali smash
Cara
menskornya :
o
Stopwatch dijalankan pada waktu bola
disentuh kaki testee yang melakukan smash dan dihentikan saat bola menyentuh
lantai
o
Skor diambil dari skor yang terdapat di
daerah sasaran dimana bola jatuh dan waktu kecepatan bola jatuh ke daerah
sasaran
o
Jika bola jatuh tepat pada garis yang
membatasi dua petak sasaran maka skor yang dicatat adalah angka yang tertinggi
o
Skor keseluruhan diperoleh dengan cara
menjumlahkan skor sasaran dengan skor waktu dari 5 kesempatan melakukan smash.
6.Tes keterampilan bola basket
a.
Tes
melempar dan menangkap bola
Orang
coba dengan bola di tangan, berdiri di belakang garis yang jauhnya 3 m dari
tembok. Setelah aba-aba “ya”, testee berusaha melempar bola dalam waktu 30 detik.
Selama melakukan tes, testee tidak boleh menginjak/melewati garis. Apabila pada
waktu melakukan lemparan, salah satu/kedua kak testee menginjak/melewati garis,
maka lemparan tersebut dianggap tidak sah dan tidak diberikan angka. Lemparan
di hitung sejak bola dilepas dari kedua tangan.

b.
Tes
menembakkan bola ke keranjang basket
Orang
mencoba dengan bola didepan dada, berdiri di sembarang tempat dibawah basket.
Setelah aba-aba “ya”, testee berusaha memasukkan bola tersebut sebanyak mungkin
kedalam basket, bola harus terlebih dahulu menyentuh papan basket. Hanya bola
yang sah masuk yang diberi skor.
c.
Tes
menggiring bola
Sebelum
melakukan tes, testee berdiri dengan bola di belakang garis start. Setelah
aba-aba “ya”, testee menggiring bola melalui enam rintangan dengan rute.
Setelah diberikan waktu 30 detik untuk melewati rintangan sebanyak mungkin.
Apabila setelah testee mencapai titik start kembali waktu 30 detik sebelum
selesai, maka testee melanjutkan dribblenya dengan rute seperti semula. Skor
ditentukan oleh jumlah rintangan yang mampu dilalui testee. Apabila testee
melakukan salah dribble/melalui rute yang salah, maka tes harus diulangi.
Tes Keterampilan Bola Voli
Tes
keterampilan ini berguna untuk mengukur keterampilan teknik dasar bermain
olahraga voli. Hasil pengukuran keterampilan ini dapat dijadikan salah satu
dasar pertimbangan dalam kegiatan proses pembelajaran yang berkaitan dengan
strategi pengelompokkan siswa sebagai hasil belajarnya, dan menentukan status
siswa dalam kelasnya.
a.
Tes
Mengoperkan Bola (passing)
Tujuan : suatu tes untuk mengukur keterampilan passing
atas.
Alat :
Ø Dinding/tembok
untuk petak sasaran
Ø Bola
voli 3 buah
Ø Stopwatch
Pelaksanaannya
:
§ Testee
berdiri di bawah petak sasaran
§ Begitu
aba-aba dimulainya tes, stopwatch dijalankan, dan bola dilemparkan kedinding
dari tempat yang bebas
§ Setelah
bola memantulkan kembali, bola dipassing ke dinding tertuju ke dalam kotak
sasaran.
§ Yang
membuat gagal tes ini yaitu jika bola di tangkap, bola menyentuh lantai, dan
bola di lempar-lempar.
Menskorkan
:
o
Bola yang dipassing secara sah seseuai
aturan selama satu menit
o
Jumlah sentuhan yang sah dengan bola
mengenai dinding pada petak sasaran.

b.
Tes
Servis
Tujuan
: untuk mengukur kemampuan bola servis ke arah sasaran dengan tepat dan terarah
Alat
:
Ø Lapangan
bola voli
Ø Net
dan tiang net
Ø Tiang
bamboo 2 buah
Ø Tali
plastic 30 meter
Ø Bola
voli 6 buah
Pelaksanaannya
:
§ Testee
berada dalam daerah servis dan melakukan servis yang sah sesuai dengan
peraturan permainan yang berlaku untuk servis
§ Bentuk
pukulan servis bebas
§ Kesempatan
melakukan servis sebanyak 6 kali
Menskornya
:
o
Skor setiap servis ditentukan oleh
tinngi bola waktu melampaui jarring dan angka sasaran dimana bola jatuh
o
Bola yang melewati jaring diantara batas
atas jaring dan tali setinggi 50 cm, skor angka sasaran dikali 3
o
Bola yang melampaui jarring lebih tinggi
dari tali yang tinggi, skornya angka sasaran
o
Bola yang menyentuh tali batas di atas
jarring, dihitung telah melampaui ruang dengan angka dikalikan yang lebih besar
o
Bola yang menyentuh garis batas sasaran
dihitung telah mengenai sasaran dengan angka yang lebih besar
o
Bola yang dimainkan dengan cara tidak
sah/bola menyentuh net/ jatuh di luar bagian lapangan skornya 0

c. Smash
Tujuan : Untuk mengukur keterampilan
melakukan smash.
Alat dan perlengkapan
(1) Tinggi net 2,30
m untuk putra dan 2,15 m untuk putri.
(2) Bolavoli.
(3) Lapangan bolavoli ukuran normal lengkap
dengan tiang dan net, dan dibuat garis-garis yang membatasi sasaran
nilai.
c) Petugas
tes
Petugas tes terdiri dari 2 orang yang
masing-masing bertugas sebagai berikut:
Petugas tes I:
(1) Berdiri di dekat net di area
peserta tes.
(2) Sebagai pengumpan.
Petugas tes II:
(1) Berdiri tidak jauh dari area
sasaran.
(2) Menghitung dan mencatat hasil
tes.
Pelaksanaan tes
(1) Peserta tes berdiri di garis
serang, pengumpan berdiri di tengah dekat net dan melambungkan bola untuk dismash peserta
tes.
(2) Pada saat bersamaan peserta
tes melakukan smash sambil melompat dan mengarah pada sasaran
yang paling tinggi.
(3) Melakukan smash sebanyak
6 kali.
(4) Apabila bola lambung tidak
sempurna maka dapat diulang kembali.
Gambar Pelaksanaan
Tes Smash
Pencatatan hasil
o Hasil
yang dicatat berasarkan jatuhnya bola pada setiap sasaran dengan benar sebanyak
6 kali.
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan
Aktivitas
fisik terutama olahraga sangat membutuhkan keterampilan dalam prakteknya untuk
dapat memberikan penampilan yang baik, Keterampilan merupakan kemampuan untuk
membuat hasil akhir dengan kepastian yang maksimum, tetapi dengan pengeluaran
energi dan waktu yang minimum. Tes dan Keterampilan membutuhkan
alat alat dalam pengukuran, bayangkan bila tidak alat pengukura. Kemungkinan
kemajuan kemajuan dalam segala bidang akan terlambat dan
tidak mempunyai sasaran yang tepat.
B. Saran
1. Melalui
makalah ini, penulis berharap pembaca dapat memahami tentang tes keterampilan dalam olahraga yang dapat di padukan menjadi sesutau
yang yang baik.
2. Dalam
mempelajari mata kuliah tes dan pengukuran kami juga sebagai penulis masih mempunyai
banyak kekeliruan, dan kami juga masih perlu mempunyai literature.
DAFTAR PUSTAKA
Ismaryati,
2008. Tes dan Pengukuran Olahraga.
Surakarta.
Komarudin,
Penilaian Hasil Belajar Pendidikan
Jasmani dan Olahraga. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Nurhasan, (2001). Tes dan
Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani : Prinsip –Prinsip dan Penerapannya.
Jakarta
Sajoto,
1995. Pengembangan dan Pembinaan Kekuatan kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta:
Dahara Prize.
Wahjoedi,
2001. Landasan Evaluasi Pendidikan Jasmani.
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Widiastuti,
2011. Tes dan Pengukuran Olahraga.
Jakarta : PT. Bumi Timur Jaya.
Sumber Internet :
Komentar
Posting Komentar